Data Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing (PMA), dan |
|||
Pertumbuhan
Ekonomi di IndonesiaTahun 1983-2013
|
|||
Tahun
|
Utang LN
|
PMA
|
Pertumbuhan
Ekonomi
|
(Dalam
Trilyun)
|
(Dalam
Trilyun)
|
(Dalam
Persen)
|
|
1983
|
302,29
|
1.241,12
|
3
|
1984
|
320,26
|
922,08
|
7
|
1985
|
267,15
|
1.300,11
|
2,5
|
1986
|
429,16
|
13.562,10
|
5,9
|
1987
|
524,95
|
1.457,10
|
5,3
|
1988
|
540,79
|
4.434,50
|
5,4
|
1989
|
594,02
|
4.718,80
|
7,4
|
1990
|
698,72
|
8.750,10
|
7,2
|
1991
|
795,48
|
8.778,20
|
7
|
1992
|
880,02
|
10.340,00
|
6,5
|
1993
|
891,72
|
8.141,80
|
6,5
|
1994
|
1.078,24
|
23.724,30
|
7,6
|
1995
|
1.243,98
|
39.914,70
|
4,7
|
1996
|
1.289,41
|
29.931,40
|
7,8
|
1997
|
1.243,98
|
33.832,50
|
4,7
|
1998
|
1.289,41
|
826,20
|
-13
|
1999
|
1.361,73
|
10.890,60
|
0,8
|
2000
|
1.728,71
|
15.413,10
|
4,9
|
2001
|
1.509,91
|
15.043,90
|
3,5
|
2002
|
1.444,07
|
9.744,10
|
4,4
|
2003
|
1.340,44
|
13.207,20
|
4,8
|
2004
|
1.322,08
|
10.277,30
|
5
|
2005
|
1.455,50
|
13.579,30
|
5,7
|
2006
|
1.326,33
|
14.093,96
|
5,5
|
2007
|
1.411,80
|
15.038,25
|
6,3
|
2008
|
1.550,80
|
16.603,73
|
6,1
|
2009
|
1.512,36
|
17.677,99
|
4,6
|
2010
|
2.024,13
|
18.821,76
|
6
|
2011
|
2.253,75
|
20.747,23
|
6,1
|
2012
|
2.523,64
|
24.564,72
|
6,2
|
2013
|
2.640,60
|
29.797,00
|
5,8
|
Sumber : Bank Indonesia 2014
|
Variabel dependen
yaitu variabel yang terikat, variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Dalam data di atas, variabel dependen nya yaitu pertumbuhan ekonomi tahun
1983-2013. Sedangkan variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel terkait, dan dalam data di atas, variabel independen nya adalah
penanaman modal asing dan utang luar negeri tahun 1983-2013.
Utang luar negeri
(Todaro, 1998:163) adalah seluruh pinjaman serta konsensional baik secara resmi
dalam bentuk uang tunai maupun bentuk aktiva lainnya, yang secara umum
ditunjukkan untuk mengalihkan sejumlah sumber daya negara maju ke negara
berkembang untuk kepentingan pembangunan atau sebagai distribusi pendapatan.
Utang luar negeri
adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor
di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah,
perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari
bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional
seperti IMF dan Bank Dunia (Bank Indonesia, 2012).
Penanaman Modal
Asing (PMA) adalah aliran modal asing yang berasal dari luar negeri yang
mengalir ke sektor swasta baik yang melalui investasi langsung (Direct
Investment) maupun investasi tidak langsung (portofolio). Penanaman
modal asing merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total
atau mengakuisisi perusahaan. PMA ini memberikan andil dalam alih teknologi,
alih keterampilan manajemen, serta membuka lapangan pekerjaan baru.
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau
pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh dan berkembang
bila terjadi pertumbuhan output riil. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui
bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia senantiasa mengalami perkembangan yang
fluktuatif.
Pengaruh utang luar negeri dan penanaman modal asing terhadap
pertumbuhan ekonomi :
1.
Pengaruh
Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Dugaan
sementara menyatakan bahwa utang luar negeri berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Akan tetapi, hasil pengaruhnya bisa saja
negatif. Hal ini disebabkan dalam jangka panjang, peningkatan utang luar negeri
akan memberikan dampak semakin bertambahnya beban pemerintahan untuk
mengembalikan utang-utang yang ada, seiring dengan bertambahnya kebutuhan
keuangan negara, sehingga akan berdampak terhadap penurunan perekonomian
negara.
Akumulasi
dari utang luar negeri harus dibayar melalui APBN, dan ini artinya menjadi
tanggung jawab pajak. Dengan demikian, dalam jangka panjang pembayaran utang
luar negeri oleh pemerintah sama saja dengan mengurangi tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat mendatang.
Hal
ini sesuai dengan ekonom klasik / neo klasik yang menggambarkan ketika terjadi
kenaikan utang luar negeri dimana fungsinya untuk membiayai pengeluaran
pemerintah, hanya akan berpengaruh positif dalam jangka pendek. Namun ketika
dalam jangka panjang, utang luar negeri tidak memberikan dampak yang signifikan
karena mengalami overload dimana berdampak pada menurunnya nilai investasi
swasta yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya produk domestik bruto.
2.
Pengaruh
Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Penanaman
modal asing memberikan peranan dalam pembangunan ekonomi di negara yang sedang
berkembang. Modal asing mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui
pemasukan peralatan modal dan bahan mentah, dengan demikian menaikkan laju
pemasukan modal.
Selain itu, tabungan dan investasi yang
rendah mencerminkan kurangnya modal di neggara keterbelakangan teknologi.
Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal asing yang membawa serta
keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi, informasi pasar,
teknik-teknik produksi maju, pembaharuan produk, dan lain-lain. Selain itu juga
melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini pada akhirnya akan
mempercepat pembangunan ekonomi negara terbelakang.
Kesimpulan :
1. Utang
luar negeri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia, hal ini disebabkan akumulasi dari utang luar negeri pemerintah harus
dibayar melalui APBN, artinya menjadi tanggung jawab pajak. Dengan demikian,
dalam jangka panjang pembayaran utang luar negeri sama artinya mengurangi
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan mendatang.
2. Penanaman
modal asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia, artinya penanaman modal asing akan berpeluang membuka lapangan kerja
dan menggerakkan roda perekonomian pemerintah, sehingga akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi.