Sabtu, 21 November 2015

Analisis SWOT Kota Balikpapan

Analisis SWOT adalah alat yang berguna untuk melakukan analisis strategis dan juga untuk memahami posisi terkini suatu organisasi (PS) dalam lingkungannya baik internal maupun eksternal. SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (ancaman).
Analisis SWOT mencakup tiga langkah utama :
1.      Memahami kekuatan dan kelemahan organisasi atau PS (lingkungan internal)
2.   Mempelajari lingkungan organisasi (PS) dan memahami peluang serta ancaman yang ada dalam lingkungan tersebut (lingkungan eksternal)
3.      Menganalisis kekuatan mana yang dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang khusus, dan kelemahan mana yang dapat membuat PS rawan pada saat menghadapi ancaman tertentu, sehingga PS dapat merencanakan opsi strategis yang lebih baik.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam analisis SWOT. Jika S > W dan O > T , maka diperlukan perluasan. Namun, jika S < W dan O < T, maka perlu adanya konsolidasi.

A.    Kekuatan
        Dalam tindakan yang menghasilkan strategi tentu hal tersebut didahului oleh dimilikinya elemen penunjang yang kuat. Begitu juga dengan Kota Balikpapan, kota yang juga mencanangkan diri untuk menjadi kota wisata ini memiliki beberapa kekuatan dalam bidang pariwisata.
        Berdasarkan hasil penelitian yang ada, dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan strategi  hal ini diperkuat dengan kekuatan itu terdapat pada lokasi kota Balikpapan yang strategis sebagai pintu gerbang kota-kota di daerah Kalimantan Timur. Balikpapan juga ditunjang oleh bandara bertaraf internasional yang mendukung penerbangan dalam dan luar negeri. Selain itu kota ini juga didukung dengan banyaknya restauran, hotel dan area hiburan. Tentu ini menjadi nilai tambah bagi dunia pariwisata kota Balikpapan dalam menangani peluang dan ancaman.

B.     Kelemahan
        Kelemahan dari strategi yang diterapkan Kota Balikpapan adalah masih kurang dioptimalkannya usaha hiburan dan reklame dalam menunjang peningkatan PAD, dan penghasilan dari pajak ini masih dianggap sebagai penunjang atau pelengkap. Kota Balikpapan juga masih lemah dalam mengelola SDM yang berkualitas. Dan sarana prasarana wisata seperti aksesbilitas, akomodasi, dan penunjang lainnya masih harus dibenahi. Hal tersebut sangat di sayangkan mengingat Balikpapan memiliki sejumlah fasilitas yang sudah bertaraf internasional.

C.     Peluang
            Peluang yang besar pengaruhnya dalam usaha meningkatkan PAD kota Balikpapan adalah seperti dengan mewujudkan Balikpapan sebagai kota MICE, kota industri dan jasa, pusat penelitian hutan tropis dan mangrove, serta terwujudnya Balikpapan sebagai pusat informasi yang mengakomodir objek wisata Kaltim. Dengan dikondisikannya sumber daya yang memiliki peluang memberikan peningkatan pendapatan asli daerah kota Balikpapan guna menunjang kesejahteraan masyarakat.

D.    Ancaman
            Dengan diketahuinya peluang dalam suatu strategi, tentu hal tersebut juga dapat menimbulkan ancaman atau dampak negatif dari peluang tersebut. Adapun ancaman-ancaman yang dapat terjadi adalah ancaman akan adanya bandara baru di kota kabupaten lain yang berpotensi mengurangi jumlah penerbangan melalui Balikpapan. Selain itu, berkurangnya lahan hijau untuk pembangunan yang akan dilakukan di kota Balikpapan,  serta akan adanya ancaman berupa SDM lokal yang terancam keberadaannya dengan adanya AFTA. Dan jika hal ini terjadi tentu akan ada kesulitan-kesulitan dalam strategi peningkatan PAD kota melalui pajak daerah sektor pariwisata yang akan meminimkan keuntungan bahkan merugikan.




Dari hasil analisis SWOT tersebut, dapat diketahui strategi yang dapat diterapkan, diantaranya SO, WO, ST dan WT. dari alternatif-alternatif strategi tersebut dapat diringkas sebagai berikut :
1.      Strategi menggunakan kekuatan internal dalam meraih peluang yang ada, antara lain dengan mewujudkan peningkatan pelayanan yang berkualitas serta meningkatkan kearifan lokal, menambah dan memperbaiki fasilitas guna menunjang kebutuhan wisatawan, mengolah kembali peraturan yang ada agar dapat dimaksimalkan dalam implementasinya, dan agar lebih maksimal pula objek pemungutan pajaknya.
2.    Strategi dalam mengurangi dampak dari ancaman eksternal dengan kekuatan yang dimiliki, antara lain mengadakan pelatihan bertaraf internasional guna meminimalisir kemampuan asing dalam menjadi tenaga kerja. Menerapkan ekowisata agar pembangunan tetap berbasis ekologi. Melakukan AMDAL dalam pembangunan untuk menerapkan pembangunan yang sehat dampaknya bagi alam. Mencanangkan pelayanan prima demi memberi kenyamanan.
3.      Strategi dalam  mengurangi kelemahan dan ancaman, antara lain menerapkan basis informasi yang lebih modern dengan e-information yang lebih sering diperbaharui dan mengadakan acara-acara yang mengandung unsur hiburan tapi mengedukasi atau memiliki dasar pendidikan (edutaiment).

Dari berbagai sumber

1 komentar: